Sunday, April 27, 2008

Tentang Sebuah Proses....

Suatu hari, ada pesan pendek yang masuk ke handphone saya.

“Bram ada ide gak?bokap gw ultah nih. Kasih apa ya? Kira-kira bapak-bapak tu butuh apa ya?”

Saat itu kebetulan saya sedang bersama manager yang, kebetulan juga, dia seorang bapak-bapak. Bertanyalah saya padanya.

“Pak, kira kira kalo ada bapak-bapak ulang tahun pas nya di kasih kado apa ya?” tanya ku.

Dari pertanyaan awal saya, jadilah sebuah perbincangan yang sedikit mencerahkan saya. Ini tentang bagaimana membangun dan menjaga sebuah relasi. Dan ini tentang sebuah proses.

Berbicara tentang ulang tahun, dalam kaitannya saya sebagai staf Customer Relation Management yang diantara fungsi kerjanya melakukan maintenance terhadap customer priority, yaitu customer yang dengan loyalitasnya, dia memberikan kontribusi besar terhadap perusahaan, manager saya menekankan,

“Ini bukan tentang apa bingkisan yang diberikan buat seorang pelanggan ketika dia ulang tahun, tapi bagaimana proses delivery kado tersebut hingga sampai ke tangan pelanggan. Melalui kurir kah?manager kah? Atau bahkan direksi kah yang harus memberikan kado tesebut.” Tentu akan berbeda makna yang didapat manakala bingkisan tersebut hanya diantarkan via kurir atau via orang perusahaan yg datang sendiri.

Saya jadi teringat dengan seorang customer priority di luar Kota Tegal, sebut saja namanya pak fulan. Dia seorang pengusaha. Ketika kami berkunjung ke tempatnya dalam rangka memberikan apresiasi di hari ulang tahunnya, beliau sangat terkesan sekali dengan maintenance yang dilakukan. Meskipun kalau ditinjau lagi ini memang sederhana, tapi ternyata memang makna yang ditangkap dari proses delivery yang secara langsung kita datangi, meskipun itu jauh, memberi kesan yang sangat besar. Hingga beliau mengirimkan pesan pendek ke manager saya, untuk mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada perusahaan kami yang telah sangat baik memberikan perhatiannya kepada pelanggan.

Beberapa bulan dari pertemuan saya dengan pak fulan, di minggu yang terik, dalam istirahat siang saya, terkagetlah saya ketika SonEr P1i saya berdering. Ternyata pak fulan. Handphone pun diangkat..pak fulan menanyakan kabar saya begitu pun juga sebaliknya dengan saya hingga sampailah kepada inti pembicaraan di telepon bahwa dia, yang saat ini juga lagi beraktivitas sebagai pengawas radio milik pemerintah kota, menawarkan sebuah peluang kerja sama bagi perusahaan kami sebagai penyedia jasa telekomunikasi yang akan mendekatkan radio tersebut dengan pendengarnya. Sontak saya pun senang dengan tawaran tersebut lalu berjanji untuk memfollow up keesokan harinya dengan pihak yang lebih berkewenangan di perusahaan kami.

Satu hal yang baru saya ketahui, dari ceritanya, ternyata bapak fulan ini memiliki akses luar biasa di pemerintah kote tersebut. Bahkan dengan bangganya beliau merasa menang dengan berhasil mempengaruhi untuk mengganti nomor operator yang digunakan oleh bapak walikota yang sebelumnya menggunakan operator “tetangga”. Hingga sekarang Pak Wali menggunakan nomor dari perusahaan kami. Dan juga beliau berniat untuk mengajak pihak yg terlibat dalam radio pemerintah tersebut, salah satu diantaranya kabag humas pemerintah kota tersebut, untuk beralih menggunakan jasa komunikasi yang diberikan perusahaan kami.

Sekali lagi, ini berawal dari sebuah kunjungan yang sederhana. Ternyata efek yang diberikan bisa luar biasa. Saya teringat kembali dalam training dari lembaga Dale Carnegie Training, tentang costumer intimacy. Untuk mewujudkan customer intimacy ada beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu, Know What is Expected, Go the Extra Mile, dan terakhir Be the Customer Advocate. Untuk kasus bapak fulan ini, dengan sedikit memberikan aspek kedua, memberikan lebih perhatian, ternyata beliau juga dapat menjadi ujung tombak dalam aktivitas indirect sales perusahaan kami.

Kembali lagi ke cerita awal, karena tampaknya manager saya menjelaskan tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan dari pertanyaan tersebut. Saya pun kembali bertanya.

“Untuk kasus anak dan orang tua, dalam hal ini anak ke bapaknya, kasih hadiah apa ya pak yang berkesan”

Beliau kembali menekankan tentang proses. Menurut penuturan beliau, pernah istrinya menangis terharu ketika di hari ulang tahunnya, putri mereka yg masih sangat kecil memberikan tulisan tangan selamat ulang tahun untuk istrinya.
Mengenai kado apa yg diberikan, manager saya akhirnya menjawab, memang jika kita terlahir dari keluarga yg cukup, rada sulit untuk memilih gift yg bermakna. Dia bercerita, karena memang dia berasal dari keluarga biasa, ibunya waktu ulang tahun dibelikan ayam goreng lalu dimakan rame rame aja sudah seneng banget. Tapi dia ternyata pun memberangkatkan haji ibunya sebagai kado ultah.luar biasa....

Sekali lagi, ini tentang sebuah proses. Bagaimana membangun dan menjaga sebuah hubungan sangat bergantung dari proses yang dilakukan. Okeh..selamat membangun dan menjaga sebuah hubungan, baik itu antara anak-orang tua, pedagang dan costumernya atau anda dengan dia bahkan mereka yang mengisi ruang khusus di hati anda sekalian.

Salam..

Sunday, March 30, 2008

Best Innovation Award

Alhamdulillah proposal kami, Moncer Team dari Tegal, berhasil masuk nominasi Top Ten dalam Best Innovation Award 2007 level area Jawa Bali yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan Telekomunikasi di Indonesia. Penyelenggaraan kompetisi ini bertujuan untuk menggali ide-ide brilliant dan inovatif yang dimiliki karyawan perusahaan tersebut dalam rangka memenangkan kompetisi untuk menjadi service leader di antara perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia.
Karya kami berjudul ARTEMIS : IT based Smart System For Customer Service. Saya akan sedikit bercerita tentang proposal inovasi ini.

Latar belakang ide ini muncul sebagai upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam menyikapi sebuah perubahan. Positif negatif nya dampak yang muncul sebagai akibat dari perubahan bergantung dari bagaimana langkah yang diambil dalam menyikapi perubahan tersebut. Perusahaan sedang mengalami perubahan dalam pengelolaan SDM, dalam hal ini personil CSR (Customer Service Representative). Masa kontrak yang semakin singkat (1 tahun) membuat siklus turn over personil menjadi semakin cepat. Proses pergantian personil yang cepat membutuhkan waktu adaptasi yang tidak singkat bagi para karyawan baru. Proses pergantian itu juga merupakan sebuah bentuk ketidak stabilan terhadap sebuah pengetahuan, asset penting yang di miliki perusahaan yang tersimpan dalam memori para CSR. Ketika terjadi pergantian CSR, maka pengetahuan tersebut ikut hilang bersama dengan bergantinya CSR tersebut.
GraPARI Tegal, kantor perwakilan perusahaan di Kota Tegal, juga merupakan bagian dari perubahan, yaitu perubahan dari ketiadaan menjadi suatu yang ada sebagai GraPARI baru. Sebagai GraPARI baru, GraPARI Tegal dilengkapi personil baru, personil CSR yang masih baru.
Tuntutan akan tingkat pelayanan yang berkualitas juga merupakan sebuah hal penting bagi perusahaan. Kecepatan pelayanan dan ketepatan solusi bagi pelanggan dari para CSR merupakan salah satu key success factor dalam sebuah pelayanan yang dikatakan berkualitas. Dalam sebuah pengamatan, didapatkan temuan bahwa bentuk pelayanan (cepat dan tepatnya) bergantung dari kondisi dari CSR itu sendiri. Apakah CSR memiliki pengetahuan yang baik, bergantungh daripengalaman yang dimilikinmya, apakah CSR sedang dalam kondisi mood yang baik? karena tidak dapat dipungkiri, setiap orang berbeda-beda dengan tingkat pengalaman yang berbeda dengan tingkat pengalaman yang berbeda juga tentunya.
Dari beragam permasalahan yang diungkap, kita dapat ambil sebuah titik kesimpulan bahwa kebergantungan sistem terhadap CSR yang membuat sistem itu tidak stabil. CSR diposisikan sebagai knowledge center, tempat berkumpulnya semua pengetahuan. Ketika CSR berbeda, maka berbeda pula pengetahuan yang ada. Ketika CSR hilang, maka hilang pula pengetahuan yang dimiliki.
Oleh karena itu, kami mengusulkan sebuah sistem yang dapat memindahkan pengetahuan yang ada di kepala CSR ke dalam sebuah sistem maya. Sistem tersebut berfungsi sebagai pusat pengetahuan. Kata kunci dalam usulan ini adalah Knowledge Management System yang mengumpulkan semua pengetahuan perusahaan terhadap standar layanan kemudian dikelola secara optimal mana kala pengetahuan tersebut dibutuhkan. Kata kunci kedua adalah problem identification and troubleshooting tool yang akan membantu para CSR memberikan solusi pelayanan secara cepat dan standar berdasarkan gejala-gejala permasalahan yang dimiliki pelanggan.
Pada akhirnya ini merupakan sebuah ide yang masih belum matang dan butuh kerjasama lintas departemen untuk mewujudkannya. Dan kami bersyukur bahwa dengan adanya kompetisi seperti ini mudah-mudahan menjadi sebuah ajang penyaluran ide-ide inovatif yang dimiliki karyawan.

Tuesday, March 25, 2008

Awass nama mu di catutt !!

Apa yang kamu rasakan ketika kamu dilaporkan melakukan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya dalam pikiran mu untuk melakukannya...?

BETE jelass!!!

Ceritanya minggu pagi (sebagai bagian dari ber-long weekend di kantor), tepatnya pukul 4 pagi, saya baru pulang dari kantor...sampai kosan, menunggu sedikit sambil bebersih tubuh, solat subuh pun tuntas dilakukan. Setelahnya, berat mata ini pun tak bisa saya tahan lebih lama lagi. Akhirnya tumbang lah saya di kasur..

Waktu menunjukkan pukul 13.30 ...terbangunlah saya karena tersadar bahwa saya belum solat dzuhur...bersih-bersih badan lalu solat dzuhur pun tuntas. Genderang di perut saya mulai bertabuhan menuntut haknya untuk diisi. Jalan lah saya mencari beberapa suap nasi dan tegukan air yang dapat mengembalikan energi yang habis digunakan tidur J makan pun selesai, masuklah sebuah pesan singkat ke P1i saya. Dari security kantor.

“mas bram,apa mas pinjem motor jupiter warna merah?ini ada orang nyari mas bram katanya motornya dipinjem sampe skarang blom dikembaliin”

Whaaat... #$@#$$%#@%

Kapan saya keluar kamar ya?rada gak mungkin saya melakukan aktivitas meminjam motor orang dalam kondisi masih tertidur. Tuk mengobati rasa penasaran, saya telpon balik security kantor kami

“Ada apa mas?”

‘ini mas ada yang cari, katanya motornya dipinjam sama A*** pegawai T*******L. Makanya saya konfirmasi apa betul mas bram pinjem motor?karena setahu kami mas bram habis pulang jam 4 pagi tadi belum ke kantor lagi.”

A*** pegawai T*******L ? itu kan nama saya?

“yakin mas tu orang cari saya? soalnya saya juga ini baru bangun trus cari makan. Mending dipastiin dulu bener gak ciri-cirinya sesuai ama ciri-ciri saya.’

“Oke mas entar di konfirmasi lagi. Orang nya juga lagi pergi dulu”

“okee...kabarin lagi ya.hati-hati juga security, siapa tau tuh orang nipu”

“siaap..”

Setelah berapa lama, masuk lah pesan singkat dengan isi

“mas, sudah di klarifikasi, ciri-cirinya gak sesuai ama ciri-ciri mas bram. Smua ceritanya berindikasi mengarah ke satu orang, ini kita lagi coba konfirmasi orang yang kita duga”
Saya balas sms tersebut ...

“oke. Pastikan ciri-cirinya emang betul, diselidiki lebih jauh lagi, jangan main tuduh sembarangan. Pun kalo memang orang kita, sampaikan ke pihak luar secara hati-hati, kita harus jaga nama perusahaan siapapun itu yang tertuduh.”

“siaaap..”

Kasus saya anggap selesai, karena memang ciri-ciri yang dikemukakan tidak sesuai dengan ciri fisik saya.

Beberapa saat sampai di kosan, belum sempat ngaso-ngaso, masuklah pesan singkat, kembali dari security..

“mas, sebaiknya mas bram kesini, biar korbannya juga yakin kalo benar bukan mas pelakunya. Soalnya yang diduga pelakunya masih di luar kota dalam perjalanan menuju Tegal”

“oke deh saya ke kantor. Sebentar yaa.”

Karena merasa haqul yakin bahwa saya ga salah apa-apa, kebetulan kantor juga dekat sekali dengan kosan, dengan PeDe, saya berangkat ke kantor.

Sesampainya di kantor, di antar lah saya oleh security ke bapak-bapak tersebut (jumlahnya kurang lebih 4). Karena yakin, dengan PeDe saya katakan

“Saya A*** pegawai T*******L. Ini KTP saya pak kalo diperlukan”

PeDe doonk..bukan saya pelakunya kok.

“Oh iya mas, mohon maaf sebelumnya,orangnya beda dengan wajah mas”begitu kata mereka.
Jadi rupanya ada yang menggunakan nama saya A*** pegawai T*******L yang menawarkan pekerjaan pada si korban bahwa di kantor kami ada pegawai yang tidak beres pekerjaanya ingin diganti. Alih-alih mendapatkan pekerjaan tersebut, si korban malah menyerahkan motor+ STNK nya kepada pelaku. Ya laip lah tuh motor.

Ini sudah terjadi kedua kalinya ada orang yang mengaku nama saya A*** pegawai T*******L. Waktu itu, sekitar Oktober 2007 ada seorang wanita mencari A*** pegawai T*******L yang orang bandung ke kantor. Dia ngakunya di perkosa (dihamili) oleh oknum tersebut.

Saya yang sedang menikmati santap siang di ruang atas kantor kami kaget. Untungnya begitu turun untuk menemuinya, saya sempat berganti wajah, sehingga perempuan tersebut tdak dapat mengenali wajah saya yang ternyata tidak sesuai dengan wajah pelaku yang dimaksud.. ;p
Dosa apaaa saya di kota Tegal..kok belum-belum sudah ada yang mencatut nama saya ya.

Sekedar pelajaran buat rekans sekalian, jangan sembarangan mengumbar nama jika memang tidak diperlukan. Dan yakin lah, PeDe, jangan takut jika memang rekans sekalian merasa benar, tidak pernah melakukan sesuatu seperti apa yang dituduhkan.

Sekian cerita singkat dari tegal, c u next time.

Sunday, September 16, 2007

Indahnya pengembaraan...

Setiap kita adalah pengembara. Karena hidup ini adalah sebuah pengembaraan. Sebuah proses temporal dalam suatu kesementaraan fana menuju satu yang pasti, yaitu keabadian.

Berbicara tentang pengembaraan, saya ingin berkisah tentang indah nya kehidupan yang saya alami dalam 2-3 minggu belakangan ini. Sebuah perjalanan yang pastinya akan terus terekam dalam memori kehidupan saya.

Dan inilah kisah ku…

Bandung, Sabtu 1 September 2007, pukul 15.00
Awal perjalanan dimulai dari sebuah incoming call ke handphone saya waktu saya sedang sibuk mengendalikan impressa ’96 di ruas jalan wastu kencana…ku tepikan tunggangan ku dengan hati penuh harap..semoga ia yang menelepon..


“Dit..kamu dimana sekarang?” ternyata benar, ia yang menelponku.
“Lagi di jalan, di Bandung. Gimana mas?”jawabku sambil berharap akan sebuah jawaban tentang masa depan ku.
“Ya…kamu besok ke surabaya. Langsung check in di Hyatt di atas jam12. hari senin kamu langsung ke kantor jam 9, disebelah Hyatt persis.Bisa ya..”
“Siap mas, saya segera kesana” jawab ku.

Bandung, Minggu 2 Sept 2007 pukul 05.30
Sehabis menyelesaikan semua urusan dengan para dosen, saya segera menuju stasiun dengan kereta yang telah menunggu tuk mengantarkan saya ke kota baru yang akan menjadi tempat saya melanjutkan hidup.

Surabaya, Minggu 2 September 2007 pukul 20.00
Sampailah saya di surabaya. Setelah saya check in di Hyatt dengan sedikit bermasalah ketika menggunakan electronic key yang ga bisa membuka pintu kamar saya (di kampung saya ga ada soalnye, dan ini pertama kalinya saya make electronic key), saya mutusin ke luar hotel buat nyari tukang cukur. Hari pertama kudu fresh, itu yang ada di benakku. Perjalanan mencari tukang cukur mengantarkan saya sampai ke Tunjungan Plaza, salah satu mall di surabaya. Habis cukur, kayanya seru nih kalo mampir dulu ke mall hehehhe….ternyata Tunjungan gitu gitu aja isinya. Beberapa menit kuhabiskan tuk beli cemilan-cemilan buat makan di hotel, maklum, mini bar di kamar hotel sepertinya memiliki harga yang jauh lebih tinggi daripada harga pasaran…

Surabaya kota yang cukup rapih, pejalan kaki sepertinya dipaksa untuk menggunakan zebra cross atau jembatan penyeberangan. Paksaan ini ditunjukkan dengan memasang pagar di pembatas jalan. Tapi emang budaya kampung masih melekat, jembatan penyebrangan jauh, zebra cross ga keliatan. Jadilah malam pertama saya di surabaya dikotori dengan aktivitas memanjat pagar pembatas jalan di depan Tunjungan Plasa heheheh maap maap nih ye warga surabaya.
Setelah berhasil menyebrang, saya naik angkot yang menawarkan akan mengantarkan saya ke Hyatt. Setelah melintasi Hyatt, ternyata si kenek angkot yang tadi berjanji mengantarkan ke Hyatt diam saja. Untung saja saya melihat ujung gedung Hyatt yang mulai tertinggal jauh di belakang. Saya pun minta berhenti. Kalo kaga inget lagi di kampung orang, hampir aje ribut sama kenek angkot itu. Kalo kaga tau bilang donk bang, jangan nipu saya …
Sisa perjalanan ke Hyatt yang sudah terlewat kutempuh dengan berjalan kaki. Masih mengalami problem yang sama, pembatas jalan masih dipagari juga. Karena cukup rame, niat untuk manjat pager lagi terpaksa ku urungkan, untung ada zebra cross lengkap dengan lampu lalulintas yang menunjukkan kapan saya boleh nyebrang. Begitu sampai di zebra cross…1 menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit loh ko lampu tanda penyebrang boleh jalan masih merah aja ya…kapan ijo nya nih…ga lama setelah itu ada pengemudi becak yang baik hati.
“mas, kalo mau nyebrang, dipencet lampunya biar ijo”
waakkss….di kerjain saya ama ni lampu..maklum lagi, di bandung kayanya ga ada, di jakarta mungkin ada juga tapi saya ga pernah menggunakannya hehehehe dan akhirnya sampai lah saya di Hyatt. Satu kesimpulan yang bisa saya ambil dari kamar di Hyatt,
“kamar mandi rumah saya nanti ga akan deh saya desain seperti di Hyatt” hehehehe

Surabaya, 3 September 2007 pagi di kantor baru.
“ya hari ini agenda kita adalah orientasi karyawan baru bareng VP area Jawa Bali. Setelah itu penanda tanganan Letter of Confirmation berikut informasi tempat penugasannya” kata mba HR nya.

Loh…ternyata bukan berarti saya di tempatin di surabaya ya…hati mulai resah…
Sampailah surat penugasan itu di depan saya..

Aditya Bramantya di tempatkan di Tegal…tuing tuing…bengong dehh…tegal??waduh, kota kaya gimana lagi tuh??bisa survive ga ya disono??tapi ko bisa sih..tegal???

Beberapa saat kemudian, diberitahukan karakteristik masing-masing kota. Setelah di jelaskan bagaimana kondisi Tegal….SIAP..saya akan segera terjun ke Tegal hehhe jadi semangat lagi dan bisa memahami kenapa saya ditempatkan di Tegal….

“oke..malam ini kalian segera manuju daerah masing masing, untuk yang di jawa tengah, harus menghadap GM regional dulu di semarang baru setelah itu menyebar ke daerah masing-masing. Ini tiket akomodasi kalian, disana nanti kalian check in di Hotel Graha Santika”

Wah…jalan lagi nih kita…malam nya dengan menumpang kereta Sembrani (bener ga ya namanya) saya melanjutkan pengembaraan menuju semarang.

Semarang, Selasa 4 September 2007 pagi.
“GM nya lagi ada acara. Ketemunya ntar abis makan siang aja.” Kata mba HR regional.

Abis makan siang??kapan saya ke tegal nya ya??
Dan saat-saat yang dinantikan pun tiba. Pertemuan dengan GM. Beliau memberikan petuah petuah standar ke anak baru.
“Sepertinya di tegal akan berat. Saya mau nya kamu tandem dulu. Satu minggu di semarang satu minggu di Solo. Supaya kamu bisa benchmark kedua sistem yang ada tuk di terapkan di Tegal nanti” kata sang GM.
“kalo gitu hotel kalian akan diperpanjang. Kalian disini sampai minggu.Habis check out, kalian langsung ke solo hari minggunya.” Kata mbak HR regional.

Waaahh…bener kata temen ku…setiap hari di perusahaan ini adalah hari yang baru. Selalu ada sesuatu yang exciting…saya harus selalu siap dengan setiap perubahan perubahan yang dapat berlangsung sewaktu-waktu nih.

Semarang, Rabu – Jumat, 5 – 7 september 2007
Tiga hari ini saya habiskan dengan belajar dan belajar. Sarapan pagi menikmatin jamuan hotel, siang dengan jamuan kantor dan malam dengan jamuan sego kucing 1000 perak di pinggir jalan. Nikmat sekali rasanya hidup ini.

“hotel kalian Cuma sampe hari jumat, senin nya kalian sudah ada di solo” kata mba HR lagi.

Loh loh….sabtu-minggu saya kudu kmane donk…dari pada di semarang kaga jelas, ga ditanggung pula hehehhe jadilah saya mutusin balik ke bandung, kebetulan ada nikahan temen di hari sabtu sekalian arrange proses transfer pembinaan adik adikku di bandung ke temenku.

Bandung, sabtu-minggu, 8-9 September 2007
Gubug derita yang menjadi tempat naungan ku selama 4 tahun lebih ternyata dipenuhi oleh kawan kawan … jadilah tempat itu sebagai tempat nostalgia (padahal baru satu minggu ga ketemu) hehehehe..

Sabtu pagi sehabis jogging kulanjutkan dengan sarapan bareng ama adik-adik binaan skalian farewell plus transfer proses pembinaan mereka ke temen ku..

Siangnya menghadiri nikahan temen. Banyak sekali ketemu temen temen disana. Lumayan jadi obat kangen..malem nya dilanjutkan dengan dinner ama temen-temen se pekerjaan waktu di kampus dulu hehehhe Kebetulan salah satu nya ada yang habis ulang tahun trus lanjut dengan menyaksikan film sampah bin aneh yang bikin saya ketiduran di bioskop heheheh…
Persinggahan singkatku di akhiri dengan kunjungan ke rumah temen di hari minggu, sekedar say good bye sebelum ku melanjutkan perjalanan ke solo lalu ke tegal. Dan entah, kapan lagi bisa berkumpul dengan semua kenangan yang kutinggalkan di bandung.
Dua hari ini adalah hari yang indah, yang ga kan kulupakan dalam hidup ku.

Malam nya, dengan menumpang kramat djati, aku melanjutkan fase pengembaraan hidup ku menuju Solo.
Dalam perjalanan di bis temen ku sms “bram, maaf saya lagi di jogja. Jadi blum bisa jemput besok pagi”
Waaakkksss….kejutan lagi nih…saya kudu turun dimane, mandi dimane…
Kontan ku jawab sms nya” ya udeh, tapi nanya donk..saya harus turun dimana supaya deket ke kantor. Trus ada mesjid yang lumayan gede ga?biar bisa numpang mandi”
Perkiraan ku di solo sampe jam 6 pagi dan Hotel Novotel yang akan menampungku baru bisa dimasuki selepas jam 12. jadi emang harus nyari masjid nih…

Solo, Senin 10 September pukul 6.30
Saya turun dari bis sesuai instruksi temen. Kalo udah jam segini kayanya mending langsung ke kantor aja deh. Numpang mandi sekalian di sono hehehe…
Begitu menginjakkan kaki, ada seorang pengayuh becak menawarkan jasanya.
“tau dimana letak graPARI telkomsel pak?” tanya ku.
“ooo di sana…ayu saya antar” jawabnya.
“jauh ga pak?” soalnya aku kasihan kalo dia harus mengayuh menempuh jarak yang jauh.
“lumayan dek…ayu saya antar”
“berapa pak ongkosnya..”
“gampang lah seikhlasnya”
Loh ko….??? “ berapa pak?”
“gampang lah..” jawabnya lagi.

Aku mulai naik dan meghitung jarak yang kusesuaikan dengan perkiraan ongkos. Jarak segini 1000, kalo segini kira-kira 2000 sambil terus memperhatikan sekitar. Oohh tu dia…yah segini doank 3000 kira-kira….tapi ko…???

“pak, kayanya kelewatan deh” karena becak tak kunjung memutar setelah ku mengetahui bahwa tempat yang kutuju telah terlewati.

“ooohh..kelewatan ya de…sebentar saya memutar dulu”

Begitu memutar, ternyata si bapak sepertinya tidak mengetahui tempat yang kumaksud karena begitu tepat di depan GraPARI, si bapak tetap tak mau berhenti.

“pak berhenti pak..kelewatan lagi. Katanya tau pak” tukas ku.
Kuserahkan 3 lembar ribuan sesuai dengan hitungan jarak tadi dan cukup manusiawi saya pikir.

“kurang dek…biasanya 10 ribu” kata si bapak.
“whaatt…yang bener aja pak. Jangan nipu gitu donk. Tadi kan di awal saya tanya berapa. Bapak bilang gampang gampang. Jarak segitu ko minta 10 ribu sih” jawab ku dengan setengah kesal.
“engga de, biasanya emang 10 ribu” jawab si bapak lagi.
“ga..ga ada…segitu ya segitu…” aku mulai kesel banget.
“ga bisa de..kurang”
Dari pada ribut di kampung orang…saya keluarkan 2 lembar ribuan tambahan yang memang sudah saya siapkan..”ini pak..ga ada lagi…besok besok bilang di awal donk pak, jangan nipu..” kataku sambil ngeloyor pergi ga peduli.

Akhirnya setelah minta ijin ke security, aku menyegarkan kepalaku di kamar mandi kantor….
3 hari di kantor solo merupakan pengalaman yang sangat berbeda. Pegawainya sangat help full membimbing kami belajar. Pengalaman ditraktir makan-makan ama ibu ibu supervisor, dan lainnya.

Tegal, Kamis 13 September 2007
Saya memasuki kantor sementara saya. Ga tepat juga dibilang kantor karena memang bentuknya masih seperti rumah. Kami memang masih menyewa rumah di perumahan. Suasana kerja di dalam kantor tanpa menggunakan alas kaki. Orang-orang nya ternyata banyak yang dari jakarta atau bandung. Kecemasan ku akan kendala bahasa begitu sampai di tegal cukup terobati. Pekerjaan ku juga masih blom terlalu padat, hanya berkomunikasi dengan vendor, EO untuk menyelanggarakan event event yang akan di gelar perusahaan kami. Survey ke panti-panti asuhan, cari cari katering..masih belum sibuk lah..

Yaahh… Tegal, mudah-mudahan saya bisa segera menikmatinya seperti saya menikmati Bandung.

Segitu dulu ceritanya, ternyata panjang juga ya …. Mohon doanya supaya saya bisa segera bergerak. Dan saya masih akan terus menunggu ON begitu juga dengan ON nya kantor kami hehehe doakan supaya segera ON hehehe

Regards,

Adit-bram
*di sela-sela menunggu kepulangan tuk kembali ke Tegal dari jakarta

Tuesday, July 03, 2007

Syukur pada Mu Ya Allah

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga salah satu tugas saya sebagai seorang anak pada orang tuanya...Kamis minggu lalu , 28 Juli 2007 tepatnya, saya dinyatakan telah menyelesaikan studi saya di Program Studi Teknik Industri ITB. Kata orang, ini adalah awal dari kehidupan (lah emang yang kmaren bukan kehidupan??) namun apapun itu, ketika kamu selesai dari satu urusan, maka beralihlah ke urusan lainnya.

Mohon didoakan supaya saya tetap berada dalam lindungan Allah dalam menapaki kehidupan selanjutnya. Berarti sekarang lanjut ke tugas berikutnya dalam membahagiakan orang tua. Apa ya..???mana yang duluan ya??

Rikuesan temen ni sebenernye (maksa banget sih) tapi ga papa lah saya postingin ungkapan hati saya atas terselesaikannya Tugas Akhir ini....

Alhamdulillahirabbil ’alamiin
Segala puji hanya milik Allah, Tuhan Penggenggam seluruh jiwa. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.

Hanya karena izin Allah, penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir ini sekaligus menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa Teknik Industri ITB. Semoga apa yang telah penulis kerjakan dapat memberi kontribusi terhadap khasanah ilmu pengetahuan, dan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.

Terima kasih penulis sampaikan kepada :

  • Mamah dan Bapak atas segala dukungan, didikan serta kasih sayangnya, juga mas Iyo dan Endah adikku, hingga penulis merasa bersyukur sekali menjadi bagian dari keluarga ini.
  • Bapak Yassierli sebagai dosen pembimbing yang sangat berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Juga Pak Iftikar dan Pak Sutarno yang telah menjadi penguji sidang sarjana bagi penulis.
  • Pak Iftikar, Pak Herman, Pak Dadi dan Bu Ari atas curahan ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama penulis berkiprah di LPSKE.
  • Mbak Ikeu, Mas Dani, Mbak Lina dan (alm) Kang Ipul yang telah membantu penulis dalam banyak hal.
  • Semua pihak yang telah menjadi responden tugas akhir penulis (Igun, Wafa, Adi, Muslim, Wiedz, Beben).
  • Special thanx to Mariena, Aan, Muslim, Beben, Igun, Astri, Mey, Nda atas segala diskusi dan bantuannya yang sangat berarti untuk Tugas Akhir ini.
  • Teman-teman PSKE 2002: bos Aan, Raja, Fahed, Beben, Ragil, Dedy, Liva, Astri, Anggi dan Riena. Terima kasih atas semua dukungannya. Atas semua cinta dan kehangatan yang penulis rasakan di lab PSK&E .
  • Teman-teman PSKE 2003: Arif, Wiwied, Danang, Agik, Muslim, Ichan, Inanda, Nanda, Dhini, Dina, Enchi, Merlyn dan Gilang. Terima kasih atas begitu banyak pelajaran yang kalian berikan.
  • Sahabat-sahabat seperjuangan, Raja, Lucky, Fajar, koh Jalu, Febri, Miff. Terima kasih atas kenangan dan keringat yang telah sama-sama kita cucurkan.
  • Teman-teman TI 2002, atas persahabatan, pengalaman, kenangan, bantuan dan begitu banyak hal yang lain. Futsal 02 : Fahed the game maker, fery, Onkis the killer striker , Iis, Try, Tinus, Bona, Iboy, Hendry, Bang Viar, Fajar, Igun, Yuyut, Feryan, Azis dan lainnya. Terima kasih telah menjadi teman berlari bagi penulis.
  • Dosen-dosen TI yang telah memberikan warisan yang berharga, kekayaan ilmu, keragaman pengalaman, untaian nasehat dan bimbingan tulus. Semoga senantiasa menjadi kebaikan.
  • Semua manusia yang tinggal di “Gubuk Derita”: Aan, Rangga, Lucky dan Trian. Yang pernah ada: Aldi dan Ery. Terima kasih telah menjadi teman seatap dan selantai penulis.
  • Komunitas Gagak and the gurus yang kini telah tersebar di bumi Allah. Jazakumullah atas semua persaudaraan kita.
  • Adik-adik mentorku: Bachtiar, Urpi, Baginda, Ferdi, Syaiful, Diaz, Rengga, Gama, Gilang. Semoga Ridha Allah senantiasa tercurah pada setiap aktivitas kita.
  • Teman-teman di Gamais, BKM, semoga ridha Allah senantiasa tercurah atas setiap langkah kita.
  • Teman dan pihak lain yang belum tersebut tapi secara langsung maupun tidak, telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini, menyelesaikan kuliah serta memberikan arti hidup kepada penulis.

Penulis hanya dapat menyampaikan doa: jazakumullah khairan katsira

Wednesday, March 07, 2007

Aku Juga Sayang ia ...

Di matamu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat
Di kening mu

Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah

Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti
hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu
Gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar
Legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk

Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Ayah...
Dalam hening sepi kurindu

Untuk...
Menuai padi milik kita

Tapi kerinduan
tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang
banyak menanggung beban

Titip rindu buat Ayah
Oleh Ebiet G. Ade



Mendengar kembali lagu yang dibawakan oleh kang ebiet ini membuka kembali memori saya ketika pulang liburan kemarin. Ketika itu, sepulangnya saya dari Islamic Book Fair di gelora Bung Karno, adik saya dengan sigapnya membuka bungkusan berisi buku-buku (novel sih lebih tepatnya) yang saya beli di book fair tersebut. Karena kocek terbatas dan memang sedang merencanakan sesuatu, saya hanya membeli dua buah novel.

Novel pertama judulnya Ketika Cinta Bertasbih buah karya Habiburahman El-Shirazy, penulis yang selalu menghadirkan getaran ketika saya membaca karya-karyanya. Karya beliau sebelumnya yang sangat fenomenal berjudul Ayat- Ayat Cinta memberikan semangat tersendiri ketika membacanya. Tapi kali ini saya tidak ingin terlalu jauh membahas tentang kang Abik, panggilan akrab Habiburahman El-Shirazy dan karyanya.

Novel kedua yang saya beli judulnya Moga Bunda Disayang Allah karya tere-liye ( ga tau apakah ini nama pena atau nama sebenarnya). Saya tertarik dengan novel ini karena teringat bahwa ia juga pernah menelurkan karya yang fenomenal berjudul Hafalan Shalat Delisha. Sangat fenomenal menurut saya, karena ketika membaca novel tersebut, segenap emosi saya bermain, tercampur aduk, sehingga tak jarang tenggorokan saya jadi tercekat menahan kesedihan membaca penderitaan bocah kecil korban tsunami Aceh, juga tersenyum ketika membaca tingkah lucu bocah kecil tersebut. Tapi bukan itu yang ingin saya angkat.

Yang membuat saya menulis kali ini adalah sebuah memori ketika saya dan adik saya membuka dan membaca judul novel kedua yang saya beli, dengan spontan adik saya menyebutkan judul novelnya Moga Bunda Disayang Allah. Ketika itu, di ruang tempat kami biasa berkumpul, ternyata juga ada bapak saya yang juga dengan spontan mengatakan

"ko cuma bunda doank sih yang disayang Allah? Bapak juga mau donk."

Ungkapan yang sederhana, namun terasa dalam juga maknanya. Saya sempat bengong ketika itu. Memang, selama ini dalam konteks birrul walidain, berbuat baik pada orang tua, Ayah sering dianggap menempati posisi sekunder dalam hal prioritas bakti kita. Disebutkan bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu. Bahkan Rasulullah mengatakan dalam hadits nya bahwa ia menyebutkan ibu...ibu...ibu hingga ketiga kalinya barulah menyebutkan ayah ketika Rasulullah ditanya tentang prioritas cinta kita etelah pada Allah dan Rasul-Nya.

Bukan berarti saya hendak meremehkan peran ibu yang telah mengandung saya selama kurang lebih sembilan bulan. Juga bukan hendak meremehkan peran ibu yang menyusui saya apalagi hendak membandingkan peran antara mamah dan bapak saya. Bukan karena saya lelaki yang kelak nantinya juga akan menjadi seorang ayah.

Saya hanya ingin mengatakan

"Sayangi juga Ayah ku ya Allah"

Sunday, March 04, 2007

Ruang Rindu di Kampung

"Kamu sempetin deh pulang. Tengokin mamahnya"

Waduh, tiba-tiba babeh nelepon beberapa menit menjelang jumatan kmaren. Ada apa ya?? Perasaan baru 3-4 minggu yang lalu saya pulang. Emang udah lama sih hehehehe

Rada berat memang memutuskan untuk meninggalkan saat-saat berbagi kebahagiaan bersama teman-teman seperjuangan di hari yang sangat langka sekali bagi mereka. Di hari mereka dinyatakan secara resmi sebagai lulusan ITB.

Tapi mau gimana lagi? Ridho ortu ridho Allah, gitu kata guru ngaji saya.

Okeh, sabtu siang ikutan nyambut wisudawan, sorenya langsung ke Jakarta. Dua kewajiban terpenuhi, meski yang diharepin saya juga berkesempatan dateng acara malem tapi point utamanya sudah disampaikan di acara siang menurut saya.

Sampe rumah Jakarta, malem,,,

Wah, orang rumah pada kaget. Soalnye waktu ditelepon saya rada berat untuk nyanggupin pulang. Usut punya usut, ternyata babeh saya kayanye yang kanget banget ama putra keduanya ini (berdasarkan pengakuan dari adik manis saya) hehehehe…

Seperti biasa, ketika kami berkumpul, selalu ngobrolin update tentang teman-teman masa kecil saya yang diceritakan mamah. Tentang si fulan yang berencana menikah dalam waktu dekat, tentang ibunya si fulin yang baru saja meninggal, tentang si fulon yang sudah bekerja di perusahaan x. Tentang betapa bangganya mamah ketika waktu kecil saya ditanya sama teman,"dit, sama mamahnya dikasih makan apa sih?kok bisa pinter gitu" hehehe, maklum kata orang anak ITB biar kate di kampus kaga sukses – sukses banget, kebanyakan dari mereka adalah jagoan di kampungnya :p sampe akhirnya keluar deh cerita kalo tadi siang temen-temen saya diwisuda.

Sepertinya suasana mulai kaga enak nih ...

Bener deh, mamah mulai mempermasalahkan keberadaan saya di kampus hehehehe

"Padahal kan kalo mamah hari ini di bandung, mamah bisa kenalan sama orang tuanya si anu, orang tuanya si itu" begitu kata mamah.

Waduh, ko tiba-tiba mo kenalan ama orang tuanya temen-temen??

Akhirnya, dengan sedikit merajuk, dengan menyertakan pembenaran bahwa masih ada sepertiga dari angkatan yang masih bersama dengan saya :p jadilah resolusi pulang hari ini sebuah penyusunan kembali janji ke mamah bahwa saya usahakan akan memboyong mamah ke sabuga di bulan juli (setelah sebelumnya saya menjanjikan di bulan maret ).

Bener kata temen

"siapa tau pulang ke rumah bakal ngasi inspirasi buat semangat" hehehe thanx mudah-mudahan bertahan lama ...

Ya Allah, berikanlah hamba Mu ini kekuatan, ketabahan, keistiqamahan dalam menjalankan segala rencana ini...

Jauhkan dari rasa malas, rasa jenuh, rasa hampa...amiiiinnn